Pada Lesson#2 telah dibahas bahwa untuk bisa sesering mungkin tampil excellence dalam setiap kesempatan diperlukan pola pikir dengan 4 pilar, salah satunya adalah Outcome atau tujuan atau niat. Sekarang akan kita bahas bagaimana membuat outcome yang baik dan bermanfaat buat sukses kita, yang di NLP sering disebut well formed outcome.
Sejujurnya penjelasan tentang hal ini lebih banyak saya ambil dari bahan "Unleash The Power Within", Singapore, Anthony Robin(2009). Karena di kelas practitioner maupun Master NFNLP tidak dibahas terlalu dalam.
OK, Outcome disebut wellformed atau bagus kalau outcome itu Specific (tertentu, jelas), Measurable (bisa dihitung), Achievable (bisa dicapai), Reasonable (ada alasan megapa harus dicapai), Time bound (berbatas waktu) disingkat SMART.
SPECIFIC
Membuat tujuan hendaknya spesifik atau tertentu tidak terlalu luas, jelas dan tidak kabur. Tujuan yang terlalu luas misalnya:
"Saya ingin menjadi orang pandai".
Tujuan seperti ini sangat luas dan tidak jelas. Pandai itu bisa apa, ahli ilmu apa? Menjadi dokter atau insinyur, dosen, guru, ahli komputer, ustadh, kyai, syekh? Semua itu pandai. Pandai main catur atau main sulap, main batminton, atau pandai menyanyi....? itu semua juga pandai. Tujuan seperti itu tidak spesifik.
Contoh lain: "Saya ingin kaya".
Ini juga tidak spesifik, kayanya seperti apa? penghasilan berapa, punya tabungan berapa, punya fasilitas apa saja, berapa investasinya, dst.
Menetapkan sebuah tujuan memberi dampak yang luar biasa terhadap status otak kita. Menetapkan tujuan pada dasarnya adalah membuat sebuah perintah di otak. Jika perintahnya spesifik maka otak mudah mendefinisikannya. Sebaliknya kalau perintahnya tidak spesifik otak bingung. Contoh:
Jika anda ingin bangun pagi niatkanlah dan katakan pada diri anda, "bismillah aku mau bangun jam 4 pagi", insya Allah anda bisa bangun tepat jam 4 pagi tanpa alarm jam beker. Tapi kalau anda mengatakan "aku mau bangun pagi" saja, yang terjadi mungkin anda bangun jam 7 pagi atau malah terlalu pagi, msalnya jam 3. Karena perintahnya tidak jelas otak jadi bigung, jam 3 pagi, jam 5 juga pagi, tidak spesifik.
Itu contoh bagaimana menetapkan tujuan untuk hal-hal kecil. Hal ini berlaku juga untuk hal-hal yang lebih besar dan serius. Kalau anda ingin kaya, buatlah lebih spesifik, kaya itu apa.... misalnya kaya adalah uang, punya rumah besar, punya mobil bagus. Jadi anda perlu menyebut secara spesifik "Aku ingin memiliki uang banyak punya rumah bagus dan punya mobil". Otak seperti rudal, sekali perintah dan tujuan ditetapkan ia secara kreatif terus menerus mencari solusi-solusi untuk mecapai tujuan.
Contoh tujuan-tujuan yang spesifik:
- Aku ingin menjadi dokter bedah syaraf
- Aku harus hafal alquran
- Aku harus menghafal hadith
- Aku ingin menjadi insinyur pertanian
- Aku ingin menjadi pembicara bidang bisnis
- Aku ingin menikah dengan gadis kota
- dll.
Dan contoh-contoh tujuan di atas masih bisa dibuat lebih spesifik lagi.
Memang, menetapkan tujuan yang spesifik berarti mempersempit alternatif pilihan. Akan tetapi dengan tujuan yang spesifik dampaknya sangat luar biasa, yaitu anda bisa fokus pada titik tertentu, tidak bingung dan bimbang. Dan ini akan mengarahkan seluruh potensi dan energi anda untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga kemungkinan tercapai tujan jauh lebih besar.
MEASURABLE
Disamping spesifik tujuan juga harus measurable atau bisa dihitung atau diukur. "Aku ingin bangun pagi" itu tidak terukur, pagi jam berapa. "Aku ingin uang banyak" juga tidak terukur banyaknya berapa juta satu milyar? Mari kita sempurnakan tujuan2 yang sudah dicontohkan di atas menjadi lebih terukur.
- "Aku ingin menjadi dokter bedah syaraf", cukup terukur karena sebelum menjadi dokter bedah syaraf anda harus kuliah kedokteran, lalu ambil spesialis
- "Aku harus hafal alQuran", cukup terukur karena asumsinya 30 juz, namun bisa lebih spesifik ditambah 10 juz atau 20 juz atau 30 juz.
- "Aku harus menghafal Hadith", tidak terukur, hadith dari kitab apa, berapa hadith yang akan anda hafal, karena hadith yang ditulis para perowi jumlahnya puluhan ribu.
- "Aku ingin menjadi insinyur pertanian", cukup terukur, karena sebelum menjadi Insinyur pertanian nda harus kuliah dulu selama 4 atau 5 tahun.
- "Aku ingin menjadi pembicara bidang bisnis", cukup terukur, namun lebih sesifik ukurannya bisa anda tambahkan "pembicara tingkat propinsi, nasional, atau internasional"
Mengapa harus terukur, agar mudah dipantau apakah usaha2 anda sudah mengarah pada tujuan. Supaya anda tahu apakah cita2 anda sudah berhasil atau belum.
ACHIEVABLE
Achievable atau yakin bisa dicapai.
Membuat tujuan hendaknya jangan yang terlalu mudah dicapai, tetapi yang menantang agar menimbulkan antusiasme. Tujuan yang terlalu mudah dicapai disamping tidak menmbulkan semangat dan tantangan juga tidak banyak merubah hidup anda.
Namun membuat tujuan hendaknya juga tidak terlalu tinggi, yang anda yakin pasti tidak bisa dicapai. Kalau anda sudah benar2 tahu tujuan yang anda buat tidak mungkin bisa dicapai, maka anda tidak akan punya usaha yang maksimal untuk mencapainya, karena anda akan merasa hanya buang-buang waktu dan tenaga untuk dikerahkan pada sesuatu yang tidak mungkin tercapai.
Misalnya, ada seorang tukang beca penghailannya Rp. 25.000,- per hari. Karena habis dinasehati oleh seseorang bahwa hidup harus punya target, dan target haruslah yang menantang. Maka dengan penuh harap ia kemudian membuat outcome dengan target yang sangat menantang.
"Dalam satu tahun aku harus punya supermarket sebesar Indomaret, dan setelah itu aku tiak perlu narik beca lagi, ooh.... betapa bahagianya. Maka mulai saat ini aku harus kerja keras....".
Pada hari-hari pertama ia sangat bersemangat, ia bekerja sangat giat dan keras dari subuh hingga larut malam agar dalam setahun bisa mengumpulkan tabungan untuk membuat supermarket. Penghasilan yang biasanya hanya Rp. 25.000,- per hari kini meningkat drastis menjadi 3x lipat, Rp. 75.000,- per hari. Rp. 25.000,- diserahkan istrinya dan sisanya ditabung. Usaha keras itu berjalan beberapa minggu , hingga suatu hari ia menghitung tabungannya
" Satu... dua.. tiga... wah sudah genap satu bulan.
Coba saya hitung tabunganku, seratus... duaratus... satu juta... satu juta setengah....."
Kemudian ia berhitung kalau satu bulan bisa menabung satu juta setengah, maka untuk membuat supermarket sebesar Indomaret dengan investasi kira2 Rp. 800 juta butuh waktu 533 bulan atau 44 tahun.
" Haahhh..... selama 44 tahun aku harus kerja dari subuh hingga jam 10 malam, kapan saya bisa menikmati bahagia tanpa narik beca, lagi pula 44 tahun kerja sekeras ini, mana kuat....?", ia bergumam dan mulai ragu akan cita-citanya. Hari-hari selanjutnya ia menjadi makin lemah semangat, karena dipikirnya ia tidak mungkin kuat menjaladi kehidupan sekeras itu selama 44 tahun terus menerus. Makin hari semakin lemah semangatnya dan akhirnya ia berpenghasilan Rp. 25.000,- per hari kembali, seperti sedia kala.
Itulah yang terjadi kalau membuat outcome tidak achievable atau jauh diluar jangkauan. Otak kita sendiri menjadi tidak yakin dan kita menjadi eman-eman mengerahkan seluruh potensi untuk sesuatu yang tidak bisa dicapai.
REASONABLE
Membuat Outcome hendaknya mengandung reason atau ALASAN YANG KUAT, yang mendasari mengapa outcome itu harus dicapai. Jika tidak, maka anda tidak memiliki komitmen untuk mencapainya, tercapai syukur tidak juga tidak apa-apa.
Tulislah setidaknya 10 alasan yang sangat emosional, anda bisa membayangkan betapa anda bahagia ketika outcome itu tercapai, anda di mana dan bersama siapa saja, bayangkan dengan detail dan penuh emosi. Tulis juga minimal 10 alasan yang sangat menyedihkan jika gagal mencapai outcome itu. Bayangkan dengan emosionil dan detail.
Anda akan memiliki tekat sekuat baja jika anda benar-benar menyadari bahwa betapa bahagia jika tercapai dan betapa sengsara jika gagal. Anda pasti akan mengerahkan segala kekuatan dan cara untuk mencapainya. Suka dan duka pasti harus dijalani karena, anda pasti tidak mau lebih sengsara lagi jika outcome tidak tercapai.
Jadi kunci untuk menemukan KOMITMEN adalah temukan alasan yang sangat membahagiakan jika tercapai dan alasan yang begitu menyengsarakan jika gagal.
TIME BOUND
Terakhir untuk pembahasan well formed Outcome adalah, bahwa outcome hendaknya diikat atau dibatasi dengan waktu atau time bound.
Bayangkan jika anda punya outcome "Aku mau menikah dengan puteranya saudagar kaya itu" , Anda datang ke rumah orang tuanya dan kemudian anda sampaikan maksud anda. Pak aku segera menikahi anak Bapak, saya sudah siapkan segala persiapan dan biayanya. Tetapi anda tidak mengatakan kapan waktunya, bagaimana kira-kira, apakah anda bisa dipercaya serius akan menikahi anaknya?
Bahkan ketika anda ditanya "Kapan nak waktunya?",
anda hanya menjawab "Ya.... pokoknya segera pak..., Bapak jangan tanya waktunya kapan, yang penting sudah saya siapkan bentuk acaranya, biaya juga sudah siap"
Calon mertua anda mungkin marah, bahkan mungkin mengira anda hanyalah seorang pembual. Begitulah, sebuah outcome haruslah ditetapkan waktunya. Agar otak kita punya batasan, dan mencari solusi-solusi yang tepat untuk mencapai outcome dalam waktu yang telah ditentukan.
Contoh:
Mari sekarang kita latihan membuat outcome yang "well formed".
1. Persiapkan kertas manila dan sepidol untuk menuliskan outcome yang anda pilih. Sekarang cari tempat yang nyaman, dan duduklah dengan santai, sesantai mungkin yang anda bisa lakukan. Boleh duduk atau berbaring jika anda mau.
2. OK, mulai.... mulailah dengan berdoa atau minimal baca basmalah, untuk minta izin kepada pemilik hidup anda.
Sekarang tarik nafas dalam-dalam..., tahan..., dan hembuskan....
Ya, kemudian ulangi hingga 3x....
3. Carilah cita-cita anda akhir2 ini yang paling anda inginkan, paling anda idam-idamkan dan harus berhasil dalam SETAHUN ini........ (time= setahun).
4. OK, kalau sudah ketemu mari, bayangkan sebuah peristiwa yang sangat membahagiakan ketika outcome anda berhasil dicapai. Ya.... bayangkan sekarang juga. Bayangkan anda sudah mencapai cita-cita anda itu dan lihatlah..... lihat anda pada situasi yang sangat membahagiakan itu, lihat sekeliling anda, penuh warna. Lihatlah mereka orang-orang yang ikut berbahagia ketika anda berhasil, dengarkan kata-kata ungkapan bahagia mereka..... lihatlah mereka tersenyum...., rasakan kebahagiaan anda.. rasakan...
Itu adalah peristiwa yang sangaaat membahagiakan......
Rekam dalam benak anda, ingatlah dengan kuat peristiwa yang mebahagiakan itu......
ANDA HARUS MECAPAINYA....
Sekarang tarik nafas dalam-dalam dan ucapkan alhamdulillah..... kapanpun anda siap silahkan buka mata.... dan istirahatlah....
Ini adalah cara kita mengenalkan kepada diri kita bahwa, insya Alla ada sebuah kemuliaan dan kebahagiaaan jika cita-cita itu berhasil.
5. Tulislah pengalaman anda dalam hasil visualisasi (membayangkan ketika cita-cita berhasil).
6. Sekarang kita lanjutkan visualisasi lagi untuk membayangkan betapa sedih dan sengsara ketika cita-cita itu gagal.
Sekarang ambil sikap sesantai mungkin, anda boleh duduk atau berbaring.
Mulai dengan basmalah, sekarang bayangkan sebuah peristiwa sangat menyedihkan ketika outcome anda gagal dicapai.
Ya.... bayangkan sekarang juga.
Bayangkan anda sudah sampai waktunya setahun dari sekarang dan anda belum mencapai cita-cita anda itu.
Lihatlah..... lihat anda pada situasi yang sangat menyedihkan itu, lihat sekeliling anda, suasananya suram.
Lihatlah mereka orang-orang yang ikut bersedih ketika anda gagal, lihatlah wajah sedih mereka atau bahkan kecewa.... dengarkan kata-kata ungkapan kekecewaan mereka.....ingatlah itu,
Itu adalah peristiwa yang saangat menyengsarakan anda...... maka anda harus hindari kejadian itu dengan cara anda harus berhasil.
Sekarang perhatikan... perstiwa itu semakin nampak di depan mata anda, semakin jelas, suara kekecewaan mereka semakin nyaring, dan kesedihan anda semakin terasa menyesakkan nafas...
Maka anda harus punya KOMITMEN untuk bekerja keras dan cerdas untuk bisa mencapaiya agar terhindar dari peristiwa menyedihka itu.
Sekarang katakan: "Na'udhu billah... Yaa Rabb, hindarkanlah aku dari kegagalan itu....."
Lalu katakan "
"AKU HARUS BERHASIL...."
"AKU HARUS BERHASIL...."
"AKU HARUS BERHASIL...."
Dan anda tetapkan sekarang bahwa anda punya komitmen untuk mencapainya, ya.... KOMITMEN....
Sekarang ucapkan :
"AKU HARUS PUNYA KOMITMEN"
"AKU HARUS PUNYA KOMITMEN"
"AKU HARUS PUNYA KOMITMEN"
Sekarang ambil nafas dalam-dalam..... hembuskan..... dan katakan na'udhu billahi min dzaalik....
Kapanpun anda siap silahkan membuka mata.... dan istirahatah.
Ini adalah cara mengenalkan kepada diri kita bahwa, ada sebuah kemungkinan kejadian yang buruk jika cita-cita itu gagal dicapai.
7. Sekarang tuliskan Outcome anda dalam format berikut:
Saya nama ...........
Dalam setahun ini harus bisa mencapai ................. pada tanggal ................. atau lebih cepat dari itu.
Saya yakin ini berhasil dan harus berasil, karena
Jika berhasil saya akan merasa sangat bahagia,
- .......
- ......
- ......
Dan jika gagal, saya akan sangat sedih dan merasa takberguna
- ......
- .....
- .....
Sekedar Contoh :
Saya nama Jumala
Dalam setahun ini harus bisa Umroh bersama istri dan anak2 pada bulan mei 2011 atau lebih cepat dari itu.
Saya yakin ini berhasil dan harus berhasil, karena
Jika berhasil:
- Aku akan sangat bahagia karena itu memang sudah kuidam-idamkan umroh bersama sekeluarga
- Aku bisa menikmati betapa bahagia di tanah suci dengan istri dan anak2ku
- Aku bisa memberi investasi pengalaman pada anak2 saya tentang Makkah dan dan Madinah
- dll
Tetapi jika gagal:
- Saya membuat mereka sangat kecewa, karena saya sudah berjanji pada mereka, dan mereka sudah berharap.
- Saya tidak bisa membayangkan wajah2 kecewa mereka, saya tidak tega melihat mereka kecewa
- Jangan sampai keduluan aku mati sebelum mengantarkan anak2u berpengalaman di tanah suci
- dll.
Pada contoh tesebut sudah mengandung unsur SMART
Specific (jelas)= Umroh bersama istri dan anak2,
Measurable (bisa dihitung/diukur)= Menyediakan biaya umroh kira2 20jt x 6= 120jt,
Achievable (Yakin bisa dicapai)= Dengan upaya ini dan itu, perjuangan ini dan itu saya yakin bisa, Reasonable (Ada alasan)= Bahagianya kalau berhasil dan sedihnya kalau gagal juga sudah saya tuliskan,
Time bound (Berbatas waktu)= Mei 2011
Well formed Outcome ini tidak hanya ntuk membuat Goal-goal pribadi saja tetapi dalam dunia profeional dan enterprise juga biasa.
OK selamat membuat well formed outcome anda.
No comments:
Post a Comment